Komisi VI DPR RI Desak Kemendag Kaji Potensi Pelabuhan Dumai

16-12-2010 / LAIN-LAIN

Komisi VI DPR RI mendesak Kementrian Perdagangan untuk segera melakukan pengkajian terkait peningkatan kapasitas dan potensi impor produk tertentu bagi pelabuhan Dumai. Keputusan pengkajian itu diambil dalam raker Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dan jajaran Kemendag di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/12).

“Komisi VI mendukung langkah Kemendag membentuk tim untuk melihat kapasitas dan potensi pelabuhan Dumai sehubungan akan berakhirnya Permedag No. No.60/M-DAG/PER/12/2008 pada 31 Desember 2010, “ ujar Idris.

Idris berharap Kemendag melakukan pengkajian Permendag secara obyektif dan tak berlaku diskriminatif terhadap pelabuhan-pelabuhan yang telah memenuhi standar impor produk tertentu khususnya dalam kapasitas pelabuhan. Pasalnya kapasitas pelabuhan Dumai jauh diatas kapasitas lima pelabuhan yang diizinkan dalam Permendag No. 56 tersebut.

“Kalau bisa mengimpor lebih kalau bisa dikembangkan potensi dengan pelabuhan lain kenapa tidak?dimungkinkan ada tambahan produk impor, kenapa mesti dibatasi cuma satu produk impor? Pembatasan impor itu sangat bertentangan dengan Peraturan Presiden (Perpres) bahwa Dumai menjadi tempat klaster industri hilir kepala sawit, “paparnya.

Permendag 56/2008 mengatur bahwa impor Produk Tertentu yaitu makanan dan minuman, alas kaki, pakaian jadi, mainan anak dan elektronika hanya dapat dilakukan oleh Importir Terdaftar (IT) Produk Tertentu melalui lima pelabuhan laut. Yaitu Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya, dan Soekarno Hatta di Makassar.

Selanjutnya Permendag 60/2008 ditambahkan palabuhan laut Dumai sebagai pelabuhan tujuan hanya untuk produk makanan dan minuman. Sedangkan untuk pelabuhan udara, dapat dilakukan di seluruh pelabuhan udara internasional.

“Kalau Dumai, bisa dikembangkan potensi impor produk seperti lima pelabuhan lain, kenapa tidak? Sebab pembatasan impor itu sangat bertentangan dengan Peraturan Presiden (Perpres) bahwa Dumai menjadi tempat klaster industri hilir kepala sawit, “ ujarnya. (si)

BERITA TERKAIT
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...
Songsong HUT ke-170 Pekabaran Injil, Cheroline Chrisye Gelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pulau Mansinam
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Cheroline Chrisye Makalew bersama Pemuda Dominggus Mandacan dan Anggota Pramuka menggelar "Aksi Bersih Sampah...
Peduli Honorer, Said Abdullah Berikan Bantuan Guru yang Motornya Dibakar Siswa
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI Said Abdullah memberikan memberikan bantuan kepada guru asal Kepulauan...